Alonzo Brata, Penyanyi Jazz Pengobat Rindu Legenda Louis Amstrong

Jakarta, MEDIASOSIALITA.COM,- Penyanyi dan musisi jazz muda usia dari tiga generasi Alonzo Brata tampil bersama para legenda jaz Indonesia. Mereka adalah Margie Segers (72 tahun) dan gitaris Oele Pattiselanno (76 tahun), serta “senior”nya, pianis Nial Djuliarso (41 tahun). Sebuah momen istimewa dan langka bagi dunia jazz Indonesia.

Mereka ditampilkan Alonzo Brata, yang kerap dipanggil Alonzo sebagai “tamu spesial” dalam sebuah konser di Jakarta. Margie, Oele, dan Nial muncul pada sesi kedua konser, setelah Alonzo melantunkan sejumlah lagu yang diambil dari “Giant Baby Steps” serta koleksi lagu klasik jazz Amerika, seperti “Ain’t That A Kick in the Head”, “Fascinating Rhythm”, dan “I Won’t Dance”.

Selama sesi pertama, pria bersuara bariton itu diiringi oleh pemain bas Joshua Alexander, pemain drum Deska Anugrah Samudra, dan pianis Rio Manuel.

Sepanjang tiga jam konser, Alonzo membawakan lagu-lagu dengan berbagai irama, termasuk balad, bossanova, dan swing.

Penampilannya dalam membawakan lagu-lagu berirama swing memancing para penonton, terutama dari komunitas dansa swing, Indoswing– untuk menari. Mereka melahap hampir semua lagu-lagu swing –baik bertempo cepat maupun lambat– dengan memenuhi lantai dansa.

Sesi kedua dibuka dengan penampilan Oele, yang bersama band tersebut membawakan lagu instrumental “Stompin’ at the Savoy”. Margie Segers lalu naik panggung bergabung dengan Oele. Margie antara lain menyanyikan lagu andalannya, “Semua Bisa Bilang”.

Selama menampilkan beberapa lagu, Margie kerap berkomunikasi dengan para penonton yang memenuhi ruangan.

Gelak tawa para penonton kerap terdengar saat ia melantunkan lagu –yang terkadang ia ganti liriknya– atau ketika ia menceritakan pengalaman sebagai penyanyi yang sudah banyak makan ‘asam garam’.

Energi seperti itu sedikit demi sedikit ia tularkan kepada Alonzo, yang ia undang untuk berduet, untuk menyanyikan lagu “Route 66” dan “Fly Me to the Moon” dan dalam irama swing.

“Fly Me to the Moon” juga menjadi lagu yang menyatukan para musikus tiga generasi itu, saat Nial diundang Margie naik panggung. Lagu mengalir dengan dipenuhi improvisasi dari masing-masing musikus.

Alonzo, yang sebelumnya pada sesi satu tampak agak malu-malu, akhirnya mulai berani berimprovisasi dalam penampilannya dengan mengubah lirik yang juga membuat para penonton tertawa terbahak-bahak.

Untuk “membalas” pancingan Margie, misalnya, pria yang terinspirasi oleh banyak artis jazz Amerika seperti Frank Sinatra, Louis Amstrong, dan Nat King Cole itu, mengubah sebagian lirik “Fly Me to The Moon”.

Lirik “In other words, baby, kiss me” ia nyanyikan menjadi “In other words, baby, don’t kiss me” –sambil melirik ke arah Margie.

Tepuk tangan meriah bergemuruh ketika ketika Alonzo, Margie, Oele, dan Nial mengakhiri lagu tersebut.

Setelah itu, Alonzo berduet dengan Nial membawakan dua lagu jaz balad berjudul “Glad to be Unhappy” dan “Nature Boy”, yang masing-masing dipopulerkan oleh Frank Sinatra dan Nat King Cole.

Bersama band, Alonzo dan Nial juga membawakan beberapa lagu berirama swing, termasuk “Strollin’ Down the Avenue” yang diciptakan Nial ketika ia malang melintang berkarier sebagai musikus jaz di Amerika Serikat.

Konser tiga jam Alonzo berakhir dengan lagu “Hello Dolly”.

Sambil menempelkan satu tangannya di dada, Alonzo berdiri di atas panggung menutup pertunjukan, “Saya merasa sangat terhormat bisa tampil bersama mereka.”

Siapakah Alonzo Brata, Sang Penyanyi Jazz Muda yang Tengah Naik Daun

Penyanyi jazz muda Alonzo Brata termasuk “rising star” meski terbilang pemain baru di industri musik jazz Indonesia. Ia baru muncul muncul pada 2022 dengan meluncurkan album pertama, yang bertajuk “Giant Baby Steps”.

Namun, album yang digarap bersama Nial Djuliarso beserta band East Side Jazz Initiative itu sudah mulai mendapat apresiasi. “Giant Baby Steps” adalah nomine penghargaan musik AMI Awards 2022 pada kategori Album Jazz Terbaik. Album ini menginspirasi pada hasrat baru Alonzo dalam mengiterpretasi karya-karya hits di masa lalu.

Alonzo Brata sangat diidolakan pecinta jazz tanah air karena ia sering melantunkan lagu jazz standar yang tidak terdengar rumit bagi telinga awam. Alonzo selalu menyanyikannya dengan dengan cara santai, namun tetap terdengar indah bergelora.

Kita akan merindukan suara Alonzo yang sering membawakan lagu-lagu jazz popular di tahun 1950-1960an. Di suara Alonzo, lagu masa lalu itu bisa dinikmati beragam kalangan usia.

Alonzo Brata yang berusia 18 tahun ini, sesungguhnya memang bintang baru yang memukau di industri hiburan dan musik jazz Indonesia. Seperti layaknya generation Z, Alonzo Brata lebih fasih berbahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia.

Punya Suara Khas Bariton Pas Nyanyikan Lagi Louis Amstrong dan Frank Sinatra

Sebagai penyanyi muda, ia punya modal besar, dengan suara bariton yang indah memukau. Alonzo Brata telah banyak membuat cover dari lagu-lagu jazz standar yang di-posting ke akun Youtube atas namanya.

Suka Nyanyi Jazz Terinspirasi dari Ayah dan Sang Kakek

“Saya sangat suka suara dan lagu yang dinyanyikan Frank Sinatra, juga Louis Amstrong, dan lagu jazz lain terutama di era fifties and sixties,” ujar Alonzo yang terbiasa mendengar musik jazz karena ayah dan kakeknya sering memutar musik ini.

Lebih dari 25 video musik telah diunggah ke Youtube. Semua memperlihatkan keindahan suara bariton Alonzo dalam meng-cover lagu jazz standar seperti “My Funny Valentine“, “I Love You For Sentimental Reason“, “Can’t Help Fall in Love“.

Pada semua lagu yang sudah mendunia itu, Alonzo Brata bukan hanya sekadar membawakan dan menirukan nyanyian, namun mampu menunjukan ciri kuat suaranya yang khas berat, namun indah.

Seperti remaja pada umumnya, Alonzo memiliki hobi bermain game. “Saya lebih suka main game sendiri, dan bisa duduk berjam-jam menghabiskan waktu main game,” ungkapnya jujur.

Suatu kali, saat bermain ia mendengar soundtrack yang indah berjudul “Orange Colored Sky,” “Itu lagu standar jazz yang dinyanyikan Nat King Cole. Dari situ, saya makin tertarik dan suka menyanyikan lagu jazz standar,” ujar Alonzo Brata.

Belajar Musik Sejak Usia 4 Tahun

Sejatinya, Alonzo Brata berbakat musik sejak kanak-kanak. Ia mulai ikut kursus piano dasar sejak usia 4 tahun di Yamaha Music School. Pada usia 8 tahun, ia mulai belajar biola dan vokal.

“Di masa high school, saya sebetulnya lebih banyak mendengar lagu pop, seperti Lady Gaga, Michael Jackson!” ujar Alonzo Brata.

Dan sejak usia 15, ia mulai mengambil les vokal dengan berbagai instruktur dan guru-guru terkenal, seperti Profesor Tjut Nyak Deviana, Dwiki Dharmawan, Happy Pretty, Kemala Ayu.

Sepanjang masa pandemic Covid 19, Alonzo belajar vokal secara online dengan Laura Vall, California, AS serta vokalis jazz senior yang hebat dari Seattle, AS, Greta Matassa.

“Sekarang saya sedang berlatih vokal pada Ray Andries,” ungkap remaja berbintang Leo yang cenderung pendiam ini.

Alonzo dengan cepat mengembangkan pengetahuan tentang jazz dan berbagai genre lainnya, mulai dari pop hingga synth-wave, serta mengembangkan kecintaannya pada musik dengan mulai menyanyikan lagu-lagu yang ia sukai dan mengunggahnya ke YouTube.

Alonzo juga mulai membuka kesempatan kolaborasi yang rancak dengan penyanyi Indonesia. Misalnya untuk kepentingan content Youtube miliknya, ia pernah berkolaborasi dengan Sajjaad Ali (Bulir Debu dan Tanya Hati) dalam menyanyikan ulang lagu “What A Wonderful World”, dengan sangat indah.

Ia juga membuat kerja sama dengan berbagai musisi ternama, di antaranya dengan pianis Agus Syarif juga Nial Djuliarso.

Setelah melihat tanggapan positif dari komen yang muncul di akun YouTube-nya, Alonzo mulai berani tampil menyanyi di panggung secara live, baik melalui program live Instagram maupun di panggung terbuka seperti di FabsterStage, Hard Rock Café dan lain-lain.

“Semua lagu saya pilih bersama Nial. Untuk menyanyi, saya harus suka dulu pada lagunya. Dan rekaman dilakukan secara live. Sekarang album ini sudah bisa didengar di semua toko digital,” ujar Alonzo Brata.

Alonzo mengaku bisa mendengar dan menikmati beragam jenis musik. “Namun, untuk menyanyi, saya merasa lebih bagus menyanyikan lagu-lagu dari era fifties and sixties,” katanya jujur.

Energi Alonzo Brata pada dunia menyanyi terlihat seperti bergejolak secara positif dan seolah tak terbentung. Tengok misal, di bulan April dan Mei 2022, Alonzo akan merilis single original “Strolling Down The Avenue” juga single religi original.

“Kedua lagu itu liriknya ditulis Ibu saya, musiknya dikerjakan Nial,” katanya.

Ketika ditanya bagaimana Alonzo melihat dirinya dalam lima sampai 10 tahun ke depan, apakah ia akan jadi produser musik, atau apakah ia akan menyanyi live di atas panggung sambil main piano?

Alonzo menjawab: “Saya belum berpikir begitu. Goal saya belum begitu. Saya memang belajar piano, ini membantu saya dalam menentukan key saat menyanyi. Tapi saya belum berpikir akan menyanyi sambil main piano, saya ingin fokus menyanyi dulu!” (berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *