Deretan Hal yang Jadi Ciri Khas Pasangan Kekasih Jepang

Rasanya belum afdol jika sepasang kekasih tak saling berbalas kata I Love You. Eits, tapi hal tersebut justru tidak berlaku bagi pasangan kekasih di Jepang lho.

Biasanya mereka hanya akan mengungkapkan kata Daisuki (suka banget) ke pasangan. Hal itu dikarenakan, jika pasangan terutama pihak cowok sudah mengungkapkan kata Aishiteru (aku cinta kamu). Maka itu menjadi pertanda bahwa hubungan keduanya akan memasuki fase yang lebih serius lagi. Tapi bukan berarti mereka nggak saling sayang ya, hanya saja budaya yang memang sudah melekat.

BACA JUGA: Nggak Neko-Neko, 5 Hal Ini Bikin Wanita Bahagia Saat Pacaran

Kalau di Indonesia justru kayak makan sayur tanpa garam dong kalau pacarannya kayak gitu.

Dalam hal berkencan pun, pasangan kekasih Jepang ternyata lebih memilih menghabiskan waktu bersama di rumah. Biasanya mereka akan mengisi kencan mereka dengan menonton DVD, atau sekadar bermain game bersama di akhir pekan.

Hal tersebut karena masyarakat Jepang tak suka mengumbar kemesraan di khalayak umum. Apalagi dalam bentuk kontak fisik yang intim seperti berciuman dan berpelukan. Makanya mereka cenderung memilih menjaga momen romantis hanya berdua saja.

BACA JUGA: Ini 7 Karakter Istimewa Yang Dimiliki Cewek Alpha, Kamu Salah Satunya?

Mungkin sudah biasa ya kalau bertukar hadiah di momen hari kasih sayang seperti Valentine. Eits, tapi bagi pasangan kekasih di Jepang, momen berbalas kasih sayang juga bisa dilakukan sebulan setelahnya.

Yap, jika pada 14 Februari sang wanita memberi kado yang telah ia persiapkan untuk kekasihnya. Maka pada 14 Maret atau biasa disebut dengan White Day. Giliran sang pria yang memberikan hadiah baik berupa kue kering, marshmellow atau permen sebagai balasannya.

Nah mungkin yang satu ini bisa jadi panutan. Apalagi untuk pasangan muda. Dimana ketika berkencan, pasangan Jepang terbiasa membayar masing-masing. Dengan membayar secara adil, maka akan menciptakan hubungan yang setara dan semakin baik.

Sementara bagi para pasangan pelajar. Rasanya tidak pantas jika membuang-buang uang orang tua hanya untuk urusan asmara. Kecuali mereka sudah mampu menghasilkan uang sendiri.

Akan tetapi, beberapa pria juga masih sering membayar untuk kencan spesial. Seperti kencan anniversary, ulang tahun dan hari besar seperti Natal.

Salah satu budaya yang masih populer hingga sekarang ialah tradisi omiai. Dimana para orang tua yang ikut andil menentukan pasangan yang tepat bagi anak-anaknya. Biasanya mereka akan menggunakan jasa nakōdo, atau pihak ketiga.

Kemudian nakōdo akan memberikan beberapa kandidat lengkap dengan riwayat hidupnya. Ketika kedua belah pihak menerima kriteria tersebut, nakōdo akan menentukan jadwal pertemuan.

Jika keduanya merasa cocok satu sama lain. Mereka bisa melanjutkan ke tahap pacaran bahkan pernikahan.

Pasangan kekasih Jepang tidak akan sembarang mengenalkan pasangannya kepada orang tuanya jika tak ada niatan untuk serius menuju jenjang pernikahan. Ini dilihat selama proses pacaran. Sehingga para perempuan biasanya akan lebih selektif.